Belajar Dasar-dasar IP address

Posted by saeful on 00.49

Dasar-dasar IP address


Setelah sekian lama, akhirnya terluangkan juga waktu untuk belajar dasar jaringan komputer. Selama ini saya terbiasa dengan praktek langsung dan sekaranglah tiba saatnya belajar teori.

Sebenarnya yang ingin saya pelajari pada tulisan ini adalan tentang subnetting tapi ada baiknya kita meriview tentang kelas dalam IP address.
IP address yang dipakai dalam tulisan ini adalah IPv4.

Apa sih IP address ?
IP address (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan kepada perangkat jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP, dimana protocol TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan LAN, WAN dan internet.
atau lebih singkatnya IP address adalah cara pengalamatan suatu komputer yang terdapat didalam jaringan komputer.

Saat ini ada 2 macam versi IP address yaitu

  • IP versi 4 (IPv4)
IPv4 ini menggunakan penomeran 32-Bit dan terdiri dari 4 oktet decimal dan dibuat pada tahun 1983 dan masih terus digunakan sampai dengan saat ini.
contoh dari IPv4 : 202.134.64.139
  • IP versi 6 (IPv6)
IPv6 ini menggunakan penomeran 128-Bit, Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
misalnya : 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
untuk lebih lanjut tentang IPv6 ini bisa dilihat disini

jadi, agar 2 komputer atau lebih bisa terhubung didalam jaringan dibutuhkan lah alamat agar antara komputer dapat saling mengetahui alamat komputer lainnya dan pengalamatan pada komputer ini lah yang disebut dengan IP address.

IP address terdiri dari 2 bagian yaitu
1. Network ID (alamat jaringan).
2. Host ID (alamat Host/komputer).

Untuk lebih mudah dipahami, kita praktekkin aja langsung dengan packet tracer:

o ya sebelumnya kamu harus mengetahui dahulu apa itu Oktet.
Alamat IPv4 terdiri dari 4 oktet.
oktet adalah blok angka yang terdapat pada alamat IP
misalnya alamat IP 192.168.1.5
oktet pertama 192
oktet kedua 168
oktet ketiga 1
oktet keempat 5
nah, pada setiap oktet tersebut dipisahkan dengan tanda titik (.)

Ada aturan yang digunakan dalam IP address (pengalamatan jaringan) yaitu kelas-kelas IP :

Kelas A
memiliki Range alamat 1-127
Subnetmask default nya : 255.0.0.0

Contoh IP address kelas A misalnya:
IP addressnya 120.10.10.1
berarti Subnetmask defaultnya : 255.0.0.0
Network ID nya : 120.0.0.0
Broadcast addressnya : 120.255.255.255

Penjelasan:
Range alamat maksud nya :
setiap kali kamu melihat IP pada suatu komputer dan pada oktet pertama nya masuk dalam range antara 1-127, berarti IP tersebut adalah kelas A, pada contoh diatas oktet pertama nya 120.

Oktet pertama pada kelas A ini disebut juga dengan Network ID (alamat jaringan) dan 3 oktet sesudahnya disebut Host ID (alamat Komputer) dalam suatu Network ID.
artinya pada Kelas A, agar komputer dapat saling berkomunikasi dalam suatu jaringan,
Network id nya tidak boleh berbeda dan Host ID nya tidak boleh sama.

bingungkan...?? coba aja langsung di packet tracer,

Misalnya ada 2 komputer yang ingin dihubungkan menggunakan IP kelas A, maka berikan alamat IP berikut:

komputer 1
alamat IP nya 10.2.2.5
subnetmask nya 255.0.0.0

komputer 2
alamat IP nya 10.2.2.6
subnetmask nya 255.0.0.0

setelah berdo'a, coba kamu kirimkan paket data (bisa berupa ping dll) dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya.
maka pengiriman data akan berhasil.

tapi jika kamu berikan komputer 2 alamat IP berikut:
alamat IP nya 11.2.2.6
subnetmask nya 255.0.0.0
maka pengiriman data akan gagal.

koq bisa...???
ya iyalah, komputer 1 dan komputer 2 mempunyai Network ID yang berbeda (alamat jaringan yang berbeda).

komputer 1 memiliki Network ID : 10.0.0.0
sedangkan komputer 2 memiliki Network ID : 11.0.0.0

jadi, pada kelas A, setelah oktet pertama (Network ID) yaitu 10 kamu bebas mengisikan alamat untuk host nya dengan limit 255, dan ingattt... untuk alamat Host ini tidak boleh sama.

udah bisa kan menyimpulkan sendiri tentang Network ID pada kelas A ???
oktet pertama pada kelas A digunakan sebagai Network ID.
atau kebalikannya, Network ID pada kelas A, menggunakan oktet pertama dan dilanjutkan dengan 0 (nol) pada 3 oktet selanjutnya.
sedangkan untuk Oktet setelahnya kamu bisa mengisikan alamat untuk Host nya.
makanya dalam artikel lain untuk pengkelasan IP sering jumpai seperti ini:
nnn.hhh.hhh.hhh
n : adalah Network ID (alamat jaringan)
h : adalah Host ID (alamat untuk host/komputer)

jadi, jika kamu memakai IP kelas A, berarti kamu bisa memiliki banyak sekali alamat host (alamat komputer).

Broadcast address : Broadcast address ini berfungsi untuk pengiriman pesan dalam jaringan, bisa berupa apapun kepada semua komputer yang terdapat dalam suatu jaringan.
untuk mencari Broadcast address sangatlah mudah,

misalnya : IP 11.2.2.6
subnetmask : 255.0.0.0
Network ID nya : 11.0.0.0
broadcast addressnya adalah 11.255.255.255
berarti setelah oktet pertama (Network ID) terdapat 255 pada oktet selanjutnya,
dan inilah yang dijadikan broadcast address dalam jaringan tersebut, pokoknya setelah Network ID pada oktet selanjutnya 255 semua maka itulah yang dijadikan Broadcast
Broadcast address ini tidak boleh dijadikan alamat IP pada suatu komputer.

Untuk mencari Network ID dan Broadcast address pada kelas lain, kamu bisa menggunakan cara yang sama,
perbedaannya hanya terletak pada oktet yang dijadikan sebagai Network ID dan Host ID nya saja.


Kelas B
memiliki Range alamat 128-191
Subnetmask default 255.255.0.0

misalnya: alamat IP 191.168.2.1
Udah bisa nebak kan kalo alamat IP diatas menggunakan kelas B karena 191 termasuk dalam range 128-191.
2 oktet pertama pada kelas B adalah sebagi Network ID dan 2 oktet setelahnya sebagai Host ID
jadi Network ID nya : 191.168.0.0
dan Broadcast ID nya : 191.168.255.255

jadi untuk menggunakan kelas B dalam suatu jaringan maka 2 oktet pertamanya tidak boleh berbeda dan dua oktet selanjutnya (Host ID) boleh di isi berapa saja dengan limit 255 dan tidak boleh sama tentunya.

misalnya:
komputer 1
alamat IP nya 191.161.2.1
subnetmask nya 255.255.0.0

komputer 2
alamat IP nya 191.161.3.1
subnetmask nya 255.255.0.0
setelah oktet 191.161 kamu bebas mengisikan alamat untuk host nya (asal jangan melebihi standar aja hee...).

Kelas C
memiliki Range alamat 192-223
Subnetmask defaultnya 255.255.255.0
misalnya: 192.168.5.2
3 oktet pertama pada kelas C adalah sebagi Network ID dan oktet terakhir sebagai Host ID
jadi Network ID nya : 192.168.5.0
dan Broadcast ID nya : 192.168.5.255

jadi, untuk menggunakan kelas C dalam suatu jaringan maka 3 oktet pertamanya tidak boleh berbeda.
misalnya:

komputer 1
alamat IP nya 192.168.5.1
subnetmask nya 255.255.255.0

komputer 2
alamat IP nya 192.168.5.2
subnetmask nya 255.255.255.0
setelah oktet 192.168.5 kamu bebas mengisikan alamat pada oktet terakhir untuk host nya dengan limit terakhir 255 dan tentunya untuk host ID ini tida boleh sama
alamat yang dijadikanBroadcast 192.168.5.255

0 komentar:

  • Facebook
  • Twitter

Search Site