instalasi perangkat jaringan lokal LAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang penginstalan sampai dengan pengujian jaringan LAN.
Modul ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan
belajar, kegiatan belajar 1 berisi tentang pengenalan konsep dasar,
topologi, dan protocol yang dibutuhkan oleh jaringan, kegiatan belajar 2
berisi tentang penginstalan perangkat keras (hardware) dari LAN,
kegiatan belajar 3 berisi tentang instalasi dan konfigurasi komponen LAN
secara software serta troubleshooting jaringan.
Dengan modul ini peserta diklat diharapkan mampu menjelaskan prinsip/konsep dasar, melakukan instalasi/konfigurasi baik hardware maupun software serta melakukan troubleshooting terhadap jaringan LAN.
A. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1: Konsep dasar jaringan LAN
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah
mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu menjelaskan
dasar-dasar jaringan, topologi jaringan, dan Protocol jaringan.
b. Uraian Materi 1
1) Latar belakang dan sejarah jaringan
Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun
1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan
sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka
muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan
nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan
(network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal
terhubung secara seri ke sebuah host komputer.

Gambar 1. Time Sharing System
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing).
Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan
besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung
secara seri disetiap host komputer.

Gambar 2, Distributed Processing
Selanjutnya
ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses
distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah
mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi
antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk
itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan
sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai
berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang
disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
2) Jenis-jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :
a) Local Area Network (LAN),
merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus
yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan
Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran
lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta)
atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel.
c) Wide Area Network (WAN), jangkauannya
mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara
bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk
menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
d) Internet
Sebenarnya
terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke
jaringan sering
berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke
jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar
jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna
melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik
perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang
terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
e) Wireless (Jaringan tanpa kabel),
jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang
tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya
orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun
sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan
tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di
dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak
digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan
kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.
3) Topologi Jaringan
Topologi
adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer
lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan
adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
a) Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.

Gambar3. Topologi Jaringan Bus
Keuntungan
· Hemat kabel
· Layout kabel sederhana
· Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian
· Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
· Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
· Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
· Diperlukan repeater untuk jarak jauh
b) Topologi Token Ring
Di
dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun
server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke
komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi
diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

Gambar 4. Topologi jaringan Token-Ring
Kelemahan
dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut
serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila
terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
c) Topologi Star
Pada
topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke
server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa
dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka
bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar
sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan
juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya
akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan
dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.
Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar
dibandingkan dengan topologi lainnya.

Gambar 5. Topologi Jaringan Star
Keuntungan
· Paling fleksibel
· Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
· Kontrol terpusat
· Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian
· Boros kabel
· Perlu penanganan khusus
· Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4) Type Jaringan
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
a) Jaringan Client-Server
Server
adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain
di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan
tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni
berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation
dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
· Kecepatan
akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang
tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
· Sistem
keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah
komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola
administrasi dan sistem keamanan jaringan.
· Sistem
backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup
dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang
digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
· Biaya operasional relatif lebih mahal.
· Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
· Kelangsungan
jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan
maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
b) Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
· Antar
komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang
dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
· Biaya
operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan
fasilitas jaringan.
· Kelangsungan
kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah
satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak
akan mengalami gangguan.
Kelemahan
· Troubleshooting
jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer
setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.
Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan
workstation.
· Unjuk
kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena
setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas
jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
· Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
· Karena
data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka
backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
5) Protocol Jaringan
Untuk
menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan
sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti
halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi
memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua
belah pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection).
Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi
haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan
protocolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model
referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi
dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan
antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam
tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hubungan antara model OSI dengan protokol Internet
Model OSI
|
TCP/IP
|
Protocol TCP/IP
| ||
No
|
Lapisan
| |
Nama Protokol
|
Kegunaan
|
7
|
Aplikasi
|
Aplikasi
|
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
|
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
|
DNS (Domain Name Server)
|
Data base nama domain mesin dan nomer IP
| |||
FTP (File Transfer Protocol)
|
Protokol untuk transfer file
| |||
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
|
Protokol untuk transfer file HTML dan Web
| |||
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)
|
Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
| |||
NNTP (Network News Transfer Protocol)
|
Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
| |||
POP (Post Office Protocol)
|
Protokol untuk mengambil mail dari server
| |||
SMB (Server Message Block)
|
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
| |||
6
|
Presentasi
|
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
|
Protokol untuk pertukaran mail
| |
SNMP (Simple Network Management Protocol)
|
Protokol untuk menejemen jaringan
| |||
Telnet
|
Protokol untuk akses dari jarak jauh
| |||
TFTP (Trivial FTP)
|
Protokol untuk transfer file
| |||
5
|
Sessi
|
NETBIOS (Network Basic Input Output System)
|
BIOS jaringan standar
| |
RPC (Remote Procedure Call)
|
Prosedur pemanggilan jarak jauh
| |||
SOCKET
|
Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
| |||
4
|
Transport
|
Transport
|
TCP (Transmission Control Protocol)
|
Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
|
UDP (User Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
| |||
3
|
Network
|
Internet
|
IP (Internet Protocol)
|
Protokol untuk menetapkan routing
|
RIP (Routing Information Protocol)
|
Protokol untuk memilih routing
| |||
ARP (Address Resolution Protocol)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
| |||
RARP (Reverse ARP)
|
Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
|
(Lanjutan Tabel 1)
2
|
Data link LLC
|
Network interface
|
PPP (Point to Point Protocol)
|
Protokol untuk point ke point
|
Data Link
MAC
|
SLIP (Serial Line Internet Protocol)
|
Protokol dengan menggunakan sambungan serial
| ||
1
|
Fisik
|
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
|
Standarisasi
masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga
diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
6) IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.
Tabel 2. Contoh IP Address
Network ID
|
Host ID
| ||
192
|
168
|
100
|
1-254
|
IP
address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di
mana host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk
mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address
dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah
Tabel 3. Pembagian kelas IP Address
Kelas
|
Network ID
|
Host ID
|
Default Sub net Mask
|
A
|
xxx.0.0.1
|
xxx.255.255.254
|
255.0.0.0
|
B
|
xxx.xxx.0.1
|
xxx.xxx.255.254
|
255.255.0.0
|
C
|
xxx.xxx.xxx.1
|
xxx.xxx.xxx.254
|
255.255.255.0
|
IP
address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat
besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214
(16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network
ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6
ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada
IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID
ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas
B, misalnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP
address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92.
Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat
menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
IP
address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN).
Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk
sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP
address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian
IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID
yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini
tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP
address seefisien mungkin.
7) Domain Name System (DNS)
Domain
Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host
pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address.
Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :
a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
b) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov
untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan
pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda
misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
8) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP
address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan
Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP
berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang
menggunakan protokol
TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP
client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP
address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara
dinamis.
c. Rangkuman 1
1) JARINGAN komputer
adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung
dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau
tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat
saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan
bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dalam
jaringan.
2) Ada lima jenis jaringan komputer, Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Internet, dan Jaringan tanpa kabel.
3) Topologi
jaringan adalah suatu cara untuk menghubungkan komputer yang satu
dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini
banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network.
4) Tipe jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
5) Untuk
menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan
sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Aturan
baku itulah yang disebut PROTOCOL. Untuk itu maka badan dunia yang
menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Selain OSI ada badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika yang juga membuat aturan standar ini.
6) IP
address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan
peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri
atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok
angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1. Ada 3
macam IP address : IP Addres kelas A (untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, 16.777.214), IP Address kelas B (untuk jaringan berukuran sedang dan besar), dan IP address kelas C (untuk jaringan berukuran kecil-LAN).
d. Tugas 1
1) Pelajarilah
uraian materi tentang konsep dasar jaringan – LAN ini dengan baik.
Buatlah rangkuman dari materi tersebut, diskusikan dengan teman anda!
2) Masuklah ke LAB komputer di sekolah anda. Lakukan pengamatan terhadap jaringan LAN yang sudah ada. Amati dan catat : Topologi dan type jaringan yang digunakan . Jelaskan!
3) Gambar dan jelaskan struktur protokol TCP/IP!
4) Gambar dan jelaskan tentang konsep IP address!
e. Test Formatif 1
1) Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan star? Jelaskan kelebihan dan kelemahanya!
2) Apa
yang dimaksud dengan server dan apa pula dengan client dalam type
jaringan client server? Apa kelebihan dan kekuranganya dibandingkan
dengan type peer to peer?
3) Ada berapa layerkah protokol menurut referensi OSI? Sebutkan!
4) Sebuah Komputer memiliki IP address 134.68.5.15, apa kelas, network ID, dan host ID dari IP address tersebut?
f. Kunci Jawaban Test Formatif 1
1) Topologi jaringan star adalah cara menghubungkan komputer ke jaringan dengan cara masing-masing
komputer/workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub.
Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel
tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar
jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan
meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila
terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi
dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server,
jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari
topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan
dengan topologi lainnya.
2) Server
adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain
di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
Kelebihan type jaringan client server:
· Kecepatan akses lebih tinggi.
· Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena ada administrator jaringan.
· Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server.
Kelemahanya:
· Biaya operasional relatif lebih mahal.
· Diperlukan satu komputer khusus dengan kemampuan lebih sebagai server.
· Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server.
3) Menurut OSI (Open System Interconnection) ada 7 layer/lapisan protocol, yaitu:
- Phisic layer
- Data link layer
- Network layer
- Transport layer
- Session layer
- Presentation layer
- Application layer
4) IP address 134.68.5.15. Maka :
- IP address tersebut punya kelas B ( range B 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx)
- Network ID = 134.68
- Host ID = 5.15
g. Lembar Kerja 1
Alat dan bahan :
1) Pensil/ball point ............................................. 1 buah
2) Rapido (0,2, 0,4, dan 0.8) ............................... 1 buah
3) Penghapus ...................................................... 1 buah
4) Kertas gambar manila A3 ................................. 1 lembar
5) Kertas folio...................................................... secukupnya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Menjaga kebersihan gambar yang akan dibuat dan lingkungan sekitarnya.
4) Menjaga kebersihan dan kerapian lembar kerja yang lain (kertas folio).
5) Meletakkan peralatan pada tempatnya.
Lembar Kerja 1
1) Persiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan !
2) Rekatkanlah kertas gambar dengan isolasi pada sudut kertas gambar!
3) Buatlah garis tepi!
4) Buatlah sudut keterangan gambar (stucklyst)!
5) Buatlah gambar Topologi jaringan baik topologi Bus, token Ring, maupun Star!
6) Lakukan proses pembuatan gambar tersebut dengan baik dan benar (secara konvensional) !
7) Setelah selesai menggambar topologi jaringan, ambilah kertas folio secukupnya. Buatlah skema
yang menjelaskan tentang protocol TCP/IP dan IP address, meliputi:
bagaimana kedudukan protocol TCP/IP terhadap referensi OSI maupun
protocol yang lainya, bagaimana pengkelasan dalam IP address
dilaksanakan (kelas A, B, C), bagaimana memahami network ID dan host ID!
8) Setelah selesai laporkan hasil kerja anda, dan kembalikan semua alat dan bahan ke tempat semula !
2. Kegiatan Belajar 2 : Instalasi Perangkat Keras
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu melaksanakn instalasi hardware jaringan LAN dengan baik dan benar.
b. Uraian materi 2
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen
software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC)
dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi
Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
Pada kegiatan belajar 2 akan difokuskan pada komponen hardware dari LAN.
1) Personal Computer
Tipe
personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat
menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk
kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan
dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang
difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih
tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya,
karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola
operasional jaringan tersebut.
2) Network Internet Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI.

Gambar 6. Jenis Network Card
3) Pengkabelan
Jaringan
komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi
dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi
merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring
dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan
gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan
perkembangan jaringan komputer.
Hingga
sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi
“kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga
menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair).
Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari
penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel
coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena
kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC
(Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star
banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel
yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan
|
Jenis kabel yang umum digunakan
|
Topologi Bus
|
Coaxial, twisted pair, fiber
|
Topologi Ring
|
Twisted pair, fiber
|
Topologi Star
|
Twisted pair, fiber
|
Setiap
jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh
karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang
dikenal secara umum, yaitu:
· Coaxial cable
· Fiber Optik
· Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)
a) Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel
coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan
biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
· Setiap
ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang
cukup lebar).
· Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
· Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
· Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
· Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
· Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
· Setiap segment harus diberi ground.
· Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
· Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Gambar 7. Kabel Coaxial Thicnet dan Thinnet
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel
coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini
harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata
berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya.
Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
· Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
· Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
· Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
· Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
· Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
b) Fiber Optic
Jaringan
yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar,
dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian,
jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak
diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps
dan bebas pengaruh lingkungan.

Gambar 8. Kabel Fiber Optik
c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP).
STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP
tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini
menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Tabel 5. Kategori Twisted Pair Cable
Kategori kabel
|
Type
|
Feature
|
Type CAT 1
|
UTP
|
Analog
(biasanya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan pada
jalur ISDN –integrated service digital networks. Juga untuk
menghubungkan modem dengan line telepon)
|
Type CAT 2
|
UTP
|
Up to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
|
Type CAT 3
|
UTP, STP
|
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
|
Type CAT 4
|
UTP, STP
|
20 Mbits data transfer (biasanya digunakan pada topologi token ring)
|
Type CAT 5
| |
100 Mbits data transfer / 22 db
|
Type CAT 5enhanced
|
UTP, STP
|
1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 copper pairs (kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada Fast Ethernet 100Mbps)
|
Type CAT 6
|
Up to 155 MHz or 250 MHz
|
2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)
|
Type CAT 7
|
Up to 200 MHz or 700 Mhz
|
Giga-Ethernet / 20.8 db
(Gigabit Ethernet)
|
Pada
twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola
Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada
HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah :
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing
merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel
(isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist)
masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran
frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa
ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara
CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada
CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi
atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.

Gambar 9. Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori
5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang
tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet
(100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah
RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe
penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.

Gambar 10. UTP cable CAT 5
Straigt Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti tabel 6 :
Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45
Pin 1 wire color:
|
White/orange
|
Pin 2 wire color:
|
Orange
|
Pin 3 wire color:
|
White/green
|
Pin 6 wire color:
|
Blue
|
Pin 4 wire color:
|
White/blue
|
Pin 5 wire color:
|
Green
|
Pin 7 wire color:
|
White/brown
|
Pin 8 wire color:
|
Brown
|

Gambar11 . Menghubungkan Komputer Ke HUB/Router,
Maka Digunakan Cara Straigth Cable
Crossover Cable

Gambar12. Dasar Koneksi Crossover Untuk Kabel UTP

Gambar 13. Pemasangan Kabel UTP Untuk Crossover

Gambar 14
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB (Peer To Peer),
Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover Cable
c. Rangkuman 2
1) LAN
tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan
software. Komponen hardware meliputi : Personal Computer (PC), Network
Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi :
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driverdan Protokol Jaringan.
2) Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu :
· Coaxial cable
· Fiber Optik
· Twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)
2) Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
3) Ada 2 type penyambungan kabel untuk jaringan komputer, yaitu straight cable dan crossover cable dimana masing-masing punya fungsi ynag berbeda. Straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
d. Tugas 2
1) Pelajarilah
uraian materi tentang konsep dasar jaringan – LAN ini dengan baik.
Buatlah rangkuman dari materi tersebut, diskusikan dengan teman anda!
2) Gambar dan jelaskan bagian-bagia dari kabel :
a) Coaxiall
b) Twisted pair (UTP dan STP)
c) Fiber Optik
3) Gambar dan jelaskan penyambungan/koneksi kabel UTP untuk : sambungan straigtn cable dan crossover cable
e. Tes Formatif 2
1) Apa aturan/spesifikasi yang harus dikuti agar penggunaan kabel coaxiall jenis thinnet optimal?
2) Sebutkan pula aturan/spesifikasi yang harus dikuti agar penggunaan kabel Coaxiall jenis thicknet optimal?
3) Mengapa dalam kabel twisted ada beberapa categori yang berbeda?
4) Jelaskan apa dan bagaimana penyambungan kabel UTP straight cable dan crossover cable!
f. Kunci Jawaban Test Formatif 2
1) Agar penggunaan thick coaxial optima l:
· Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
· Maksimum 3 segment .
· Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
· Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan.
· Maksimum panjang kabel per segment adalah sekitar 500 meter.
· Maksimum jarak antar segment adalah sekitar 1500 meter.
· Setiap segment harus diberi ground.
· Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah sekitar 5 meter.
· Jarak minimum antar tap adalah 8 feet 2,5 meter.
2) Agar thin Coaxial optimal
· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
· Panjang maksimal kabel adalah 185 meter per segment.
· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat.
· Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard.
· Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain
· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
· Panjang minimum antar T-Connector adalah0.5 meter.
· Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
3) Pemberian katagori 1/2/3/4/5/6 dalam twisted cable merupakan katagori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack.
Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas
pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist)
masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran
frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
4) Penyambungan straigt cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router. Penyambungannya dilakukan dengan menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna.
Sedangkan penyambungan crossover digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub. Penyambungan dilakukan seperti di bawah :

Gambar 15. Koneksi Crossover untuk Kabel UTP
g. Lembar Kerja 2
Alat dan bahan :
1) Pensil/ball point ............................................. 1 buah
2) Penghapus ...................................................... 1 buah
3) Kertas folio...................................................... secukupnya
4) Komputer (termasuk NIC).................................. 2 unit
5) HUB................................................................ 1 unit
6) Toolsheet........................................................ 1 unit
7) Kabel UTP/STP................................................. secukupnya
8) Konektor RJ 45................................................ 2 buah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Hati-hati ketika membuka/menutup casing komputer.
Lembar Kerja 2
1) Amati
jenis kabel dan konektor yang mernghubungkan komputer anda
(laboratorium komputer sekolah) dengan jaringan. Catat jenis kabel dan
konektor yang digunakan! Amati pula topologi jaringan yang digunakan di
laboratorium!
2) Bukalah
casing komputer anda. Dengan hati-hati lepas (amati) NIC yang
digunakan. Catat jenisnya! Pasang dan tutup kembali casing komputer
anda.
3) Ambil kabel UTP. Kupas ujung dari kabel.
4) Pasang konektor RJ-45 pada kabel yang telah anda kupas! (lihat referensi pada modul).
5) Buat hubungan straigt cable untuk menghubungkan komputer anda dengan HUB! (Lihat referensi pada modul).
6) Buat hubungan crossover cable untuk menghubungkan komputer 1 dengan komputer 2 (Lihat referensi pada modul).
7) Periksakan hasil kerja anda pada instruktur.
8) Kembalikan seluruh peralatan pada tempatnya.
3. Kegiatan Belajar 3 : Instalasi, konfigurasi, dan pengujian LAN (software) pada sistem operasi (windows).
a. Tujuan Pemelajaran 3
Setelah
mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu melaksanakn
instalasi dan konfigurasi komponen LAN (secara software), serta menguji
jaringan dengan baik dan benar sesuai prosedur.
b. Uraian materi 3
Walaupun
secara fisik hardware telah dipasang (komputer dan NIC, pengkabelan,
konektor, dan HUB, dll), tapi jaringan komputer belum dapat difungsikan.
Karena setiap device yang dipasang butuh driver yang harus diinstal dan
perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu. Dalam modul ini akan dibahas
instalasi dan konfigurasi jaringan dengan sistem operasi windows.
Selanjutnya
akan dilakukan pengujian apakah komputer telah terhubung dengan benar,
dan bisa berhubungan dengan jaringan lokal (LAN).
1) Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
Komputer
dengan sistem operasi Windows 98 di dalam jaringan komputer harus
menggunakan nama yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih
dengan komputer lain. Untuk memberikan nama dapat mengikuti
langkah-langkah berikut :
a) Pilih Start, Settings, dan Control Panel.
b) Double-klik ikon Network dan klik tab Identification.
Akan muncul kotak dialog seperti gambar….
c) Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk komputer yang akan digunakan.
d) Klik OK.

Gambar 16.
Kotak Dialog untuk Memberikan Nama Komputer nalam Jaringan
2) Menginstal dan Mengkonfigurasi Network Interface Card
Network Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer dapat “berinteraksi” dengan jaringan. Windows 98 mendukung beberapa tipe network, yaitu :
a) Ethernet,
b) Token Ring,
c) Attached Resource Computer Network (ARCNet),
d) Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
e) Wireless, infrared,
f) Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Setelah
NIC dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya driver
jaringan harus diinstal. Untuk meninstal dan mengkonfigurasi driver
dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Control Panel, double-klik icon Network.
b) Pilih tab Configuration, klik Add.
c) Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.

Gambar 17.
Kotak Dialog untuk Menginstal dan Konfigurasi Jaringan
d) Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
e) Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties.
Setelah meng-copy file driver yang dibutuhkan untuk mengenali kartu jaringan, Windows 98 akan me-restart komputer.
f) Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan double-klik icon Network.
g) Pilih Adapter, lalu klik Properties.
3) Menginstall Protokol Jaringan
Untuk
dapat “berkomunikasi” dalam jaringan komputer, komputer harus mempunyai
protokol. Prosedur yang dapat dilakukan untuk menginstall protokol
jaringan adalah :
a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
b) Dalam tab Configurasi klik Add.
c) Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan klik Add.
d) Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK.

Gambar 18. Kotak Dialog untuk Menginstal Protokol
Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi :
· NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI) protokol
sederhana yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana dengan
hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran.
· Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX) protokol
yang digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak
direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena IPX/SPX tidak
universal seperti TCP/IP.
· Microsoft Data-link Control(DLC) dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe.
· Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP) protokol standar yang umum.
· Fast Infrared Protocol digunakan
secara wireless (tanpa kabel), protokol yang mendukung penggunaan
hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data
Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digita assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.
· Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.
4) Konfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows 98 meliputi:
a) Internet Protocol (IP),
b) Transmission Control Protocol (TCP),
c) Internet Control Message Protocol (ICMP),
d) Address Resolusion Protocol (ARP),
e) User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP
harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa “berkomunikasi” di
dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah
diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.
5) Memberikan IP Address
IP
address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau diisi secara manual.
Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address :
a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
b) Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
c) Klik Properties.

Gambar 19. Kotak Dialog untuk Memberikan IP Address
d) Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
· Obtain an IP address automatically
IP
address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk
memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan
protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP
server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada
DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP
address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara
dinamis.
· Specify an IP address
IP address dan subnet mask diisi secara manual.
e) Klik OK.
f) Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
g) Klik OK.
h) Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat server.
i) Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
j) Klik OK.
6) Menguji/Test Jaringan
Setelah proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware maupun software) selesai, maka perlu dilakukan test/uji. Hal
ini dimaksudkan untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang
kabel sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan
dengan benar.
Untuk mengetest TCP/IP, salah satu caranya dapat dilakukan dengan instruksi ipconfig yang dijalankan under DOS. Lihat gambar 20!

Gambar 20. Test TCP/IP Menggunakan ipconfig
Perintah IPConfig
digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang
pada Komputer kita. dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa
informasi penting setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada jendela command prompt di komputer kita, misalnya adalah kita bisa melihat Host Name, primary DNS jaringan, physical Address dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan
dengan baik apabila telah terpasang Network Card di komputer anda.
Ipconfig menampilkan informasi berdasarkan Network Card yang terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik, utilitas ping dapat digunakan.

Gambar 21. Utilitas Ping untuk Memeriksa Koneksi Jaringan
Utilitas
ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi
dan terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat
perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan Replay form No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunya berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk menghubungkan ke LocalHost dapat
berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya jika kita melakukan
ping untuk nomor IP yang tidak dikenal seperti gambar 20 diatas maka
akan dikeluarkan pesan Request Time Out yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut ( ping 192.168.0.90 ). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Misalkan
anda telah men-setup 2 buah terminal dengan alamat IP 202.159.0.1 dan
202.159.0.2, anda dapat melakukan test ping di mode dos dengan mengetik
"PING 202.159.0.2" dari terminal dengan IP address 202.159.0.1 dan anda
akan mendapatkan respon seperti :
Pinging 202.159.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Jika
anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah
benar. Respon lain selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan anda
belum bekerja dengan benar. Kesalahan dapat saja terjadi di sistem
pengkabelan, kartu jaringan, atau setup network.
Catatan : TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang dijaringan.
c. Rangkuman 3
1) Walaupun
secara fisik hardware/device jaringan telah terpasang namun jaringan
komputer tidak otomatis dapat difungsikan, tapi perlu diinstal dan
dikonfigurasikan terlebih dahulu.
2) Sistem
operasi windows mendukung user untuk membangun sistem jaringan, baik
lokal (LAN) maupun secara global (internet). Fasilitas-fasiltas yang
disediakan oleh windows cukup lengkap.
3) Di dalam jaringan komputer harus diidentifikasikan sehingga punya nama yang spesifik, tidak tumpang tindih dengan komputer lain.
4) Selain
nama-nama komputer yang unik, hal-hal yang perlu dikonfigurasi anatara
lain: NIC, Protocol jaringan, Konfigurasi TCP/IP, dan memberikan IP
address.
5) Setelah proses instalasi
dan konfigurasi jaringan selesai, jaringan haruslah di test, untuk
melihat apakah instalasi (mulai dari memasang kabel sampai dengan
konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan dengan benar, dan
bisa beroperasi dengan baik ataukah belum. Jika belum berati masih ada
kesalahan dan haruslah diperbaiki.
d. Tugas 3
1) Pelajarilah
uraian materi tentang instalasi dan konfigurasi komponen LAN (secara
software—driver) dengan baik. Buatlah rangkuman dari materi tersebut,
diskusikan dengan teman anda!
2) Buka control panel network dari menu komputer anda! (start à setting à control panel à
setting). Klik beberapa tombol yang ada di situ (Lakukan eksplorasi).
Amati dan catat apa yang terjadi, dan simpulkan apa fungsinya!
3) Cari dan baca makalah/materi yang terkait test/uji jaringan. Diskusikan dengan teman anda!
e. Tes Formatif 3
1) Mengapa hardware/device jaringan, walaupun sudah diinstal/dipasang, tapi jaringan komputer belum bisa difungsikan?
2) Mengapa komputer harus diberikan nama, dan namnya harus unik?
3) Bagimanakah caranya memberikan IP address terhadap komputer tertentu dalam jaringan?
4) Apakah DHCP itu? Untuk fungsinya? Bagaimana kerjanya?
5) Bagaimanakah
cara kita untuk menguji jaringan, untuk melihat apakah komputer sudah
terhubung dengan jaringan ataukah belum? berikan contoh!
f. Kunci jawaban formatif 3
1) Karena
hardware tersebut perlu dikonfigurasikan. Demikian juga untuk dapat
saling berkomunikasi komputer bituh protocol. Sebelum semuanya di
instal/dan dikonfigurasi jaringan belom akan berfungsi.
2) Komputer
harus diberi nama supaya dapat dikenali oleh komputer lain dalam satu
groupnya (jaringan). Nama harus unik (berbeda dengan yang lain) hal ini
untuk menghindari adanya kesalahan identifikasi, Supay tidak salah
kirim, atau salah terima data dari komputer lain.
3) Ada dua cara untuk memberikan IP address. Pertama dengan cara manual. IP addrsss dan
sub net akan diisikan secara manual ke dalam kotak dialog! Kedua dengan
menggunakan DHCP. DHCP akan memberikan IP adddress secara otomatis pada
komputer yang menggunakan TCP IP
4) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah suatu protokol jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan IP pada jaringan secara otomatis. DHCP
bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan
suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam
memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.
Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
5) Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik, dapat menggunakan utilitas ping. Contoh:
Ada dua buah komputer yang kita set dalam jaringan. Komputer 1 kita set
dengan alamat IP 202.159.0.1 dan komputer 2 kita set dengan IP
202.159.0.2. Kita dapat melakukan test ping dalam mode DOS. Misalkan
dari komputer 1 ketik "PING 202.159.0.2". Jika respon yang kita dapatkan adalah :
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms ttl="32</span">
Berarti koneksi jaringan sudah benar. Respon lain selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan belum bekerja dengan benar.
g. Lembar Kerja 3
Alat dan bahan :
1) Pensil/ball point ................................................... 1 buah
2) Penghapus ............................................................ 1 buah
3) Kertas folio............................................................ secukupnya
4) Komputer (termasuk NIC)........................................ min 2 unit
5) HUB 1 unit
6) Toolsheet 1 unit
7) Kabel UTP/STP....................................................... secukupnya
8) Konektor RJ 45...................................................... 2 buah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Pastikan komputer, HUB, kabel, konektor semua kondisinya baik.
4) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
5) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
6) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Lembar Kerja
1) Periksa semua kabel penghubung pada komputer.dan HUB.
2) Pasanglah konektor pada kabel UTP.
3) Hubungkan
antara komputer-komputer yang ada (bisa langsung antar 2 komputer atau
melalui HUB). Lihat kembali kegiatan belajar 2!
4) Hidupkan
masing-masing komputer (dan juga hub) dengan menekan saklar pada
komputer, jangan menghidupkan komputer dengan memasukkan colokan ke stop
kontak ketika saklar dalam keadaan on.
5) Setelah booting windows selesai berikan nama komputer secara unik (identifikasi komputer dalam jaringan)!
6) Selanjutnya konfigurasikan NIC anda!
7) Lakukan penginstalan protocol jaringan!
8) Konfigurasikan TCP/IP anda!
9) Berikan IP Address pada komputer anda!
10) Ulangi Langkah 5-9 untuk setiap komputer yang ada pada jaringan!
11) Ujilah TCP/IP anda menggunakan instruksi ipconfig!
12) Ujilah koneksi komputer anda dengan jaringan dengan ping!
13) Cobalah lakukan komunikasi dengan komputer lain dalam satu jaringan!
14) Jika telah selesai, matikanlah komputer dengan benar!
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1. Sebutkan jenis-jenis jaringan komputer, dan jelaskan secara singkat!
2. Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan? Sebutkan beberapa macam yang sering digunakan secara luas!
3. Apakah keunggulan dan kelemahan jaringan peer to peer bila dibandingkan dengan lainya?
4. Ada berapa layerkah protokol menurut referensi OSI? Sebutkan!
5. Jelaskan apa dan bagaimana penyambungan kabel UTP straight cable dan crossover cable!
6. Apakah DHCP itu? Untuk fungsinya? Bagaimana kerjanya?
7. Apa yang anda ketahui tentang ipconfig? Jelaskan!
8. Tersedia
tiga buah komputer (beserta NICnya), 1 buah hub, kabel UTP dan colokan
JR-45. Rancanglah sebuah sistem LAN! Gambar dan Jelaskan hasil rancanagn
anda! (topologi jaringan yang dipilih, tipe sambungan, pengalamatan IP,
dll)!
9. Implementasikan hasil rancangan anda (baik secara hardware maupun software (konfigurasi)!
10. Ujilah jaringan yang anda buat!
B. KUNCI JAWABAN
1. Jenis-jenis jaringan komputer
a. LAN
(Local Area Network), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
b. Metropolitan
Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran
lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
c. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua.
d. Internet, adalah kumpulan berbagai jaringan yang terkoneksi secara luas di seluruh dunia.
2. Topologi
jaringan adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Topologi yang sering
digunakan adalah: topologi bus, Token Ring, dan Star.
3. Jaringan peer to peer bila dibandingkan dengan lainya:
Keuntungan :
a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya.
b. Biaya operasional relatif lebih murah .
c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server.
Kelemahan
a. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit.
b. Unjuk kerja lebih rendah.
c. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing.
d. Backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer.
4. Menurut OSI (Open System Interconnection) ada 7 layer/lapisan protocol, yaitu: Phisic layer, Data link layer, Network layer, Transport layer, Session layer, Presentation layer, Application layer.
5. Penyambungan straigt cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router. Penyambungannya dilakukan dengan menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sedangkan penyambungan crossover digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Penyambungan dilakukan seperti di bawah :

Gambar 22. Koneksi Crossover untuk Kabel UT
6. FDHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah suatu protokol jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan IP pada jaringan secara otomatis. DHCP
bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan
suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam
memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.
Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
7. Ipconfig
adalah suatu instruksi yang digunakan untuk menguji/melihat konfigurasi
IP yang terpasang pada komputer kita. Beberapa informasi penting akan
tampil di monitor setelah kita menjalankan perintah ipConfig pada
jendela command prompt. Informasi yang ditampilkan antara lain: Host Name, Primary DNS jaringan, Physical address dan sebagainya.
8. Rancangan dibuat sesuai teori.
9. Implementasikan hasil rancangan dibuat dengan baik dan benar.
10. Pengujian jaringan dilakukan dengan benar
Posting Komentar